MAKALAH
BERIMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT.
DISUSUN OLEH :
IKA FEBIANA
XI APK 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Beragama adalah suatu
bentuk keyakinan manusia terhadap berbagai hal yangdiajarkan oleh agama yang
dianutnya. Beragama berarti meyakini secara bulat terhadap pokok-pokok
ajaran dan keyakinan sebuah agama, oleh karena itu tidak ada manusiayang
mengaku beragama tanpa ia meyakini apa-apa yang ditetapkan oleh agamatersebut.
Dalam agama islam
terdapat pilar-pilar keimanan yang dikenal dengan rukuniman, terdiri dari enam
pilar, keenam pilar tersebut adalah keyakinan islam terhadaphal-hal ghaib yang
hanya dapat diyakini secara trasendental, sebuah kepercayaanterhadap hal-hal
yang diluar daya nalar manusia. Rukun iman (pilar keyakinan) initerdiri dari :
1. Iman kepada Allah, 2. Iman kepada Malaikat, 3. Iman kepada kitab, 4.Iman
kepada rasul, 5. Iman kepada hari akhir, 6. Iman kepada qada dan qadar.
Enam pilar keimanan
umat islam tersebut merupakan sesuatu yang wajib dimilikioleh setiap muslim.
Tanpa mempercayai salah satunya maka gugurlah keimanannya,sehingga mengimani ke
enam rukun iman tersebut merupakan suatu kewajiban yangtidak dapat ditawa-tawar
lagi.
Dan dalam pengambilan judul makalah
ini, kami bermaksud mengingatkan kepada pembaca agar menghargai dan memelihara
kitab yang telah diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi-nabi sebelumnya.
Sehingga pembaca dapat lebih mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari.
2.1 TUJUAN
Ada pun tujuan dalam pembuatan makalah ini yakni, :
- Memberikan wawasan kepada pembaca.
- Mengingatkan pula kepada umat muslim agar lebih menjaga kitab-kitab Allah
- Dan diutamakan untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN IMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT.
1.
Pengertian kitab-kitab Allah SWT,
Rukun iman yang ketiga adalah iman
kepada kitab Allah SWT. Arti kata kitab adalah tulisan atau yang
ditulis, berasal dari kata “kataba” yang berarti menulis.
Dalam bahasa Indonesia kitab diartikan buku. Adapun yang
dimaksud kitab di sini adalah kitab suci.
Ada dua jenis kitab suci:
a) Kitab suci samawi, yakni kitab suci yang bersumber
dari wahyu Allah SWT. dan biasa disebut Kitabullah (Kitab Allah SWT.). Ada yang
berwujud Kitab dan ada yang berwujud Shahifah atau Shuhuf.
b) Kitab suci ardhi, yakni kitab suci yang tidak
bersumber dari wahyu Allah SWT. melainkan bersumber dari hasil perenungan
dan budi daya akal manusia sendiri.
Adapun pengertian Kitabullah
adalah kalam atau firman Allah SWT. yang diwahyukan melalui malaikat Jibril
kepada Nabi dan Rasul-Nya yang mengandung perintah dan larangan sebagai pedoman
hidup bagi ummat manusia dan jumlah kitabullah ada 144 kitab,dan yang
wajib diimani ada 4.
2.
Kitab-kitab yang wajib diimani
Kitab-kitab yang wajib diimani ada
empat(4) yaitu :
a. Kitab Zabur , diturunkan pada Nabi
Daud.
b. Kitab Taurat , diturunkan kepada
Nabi Musa.
c. Kitab Injil ,diturunkan kepada Nabi
Isa.
d. Kitab Al-Qur’an ,diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw.
3. Pengertian iman kepada kitab-kitab
Allah,
Yang dimaksud dengan iman kepada
kitab-kitab Allah SWT. yaitu meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah
SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada paraNabi dan Rasul
yang berisi wahyu Allah SWT. berupa perintah dan larangan untuk
disampaiakan kepada umat manusia agar diunakan sebagai pedoman hidup di
dunia.
4. Dalil naqli dan aqli terkait dengan
iman kepada kitab-kitab Allah SWT.
a) Dalil Naqli :
Artinya:
“Dan mereka yang beriman kepada
Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan
sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat”. (QS.
Al-Baqarah:4).
Artinya:
“ Beritahukan aku tentang Iman “.
Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada
takdir yang baik maupun yang buruk “, (HR. Muslim). (dikutip dari himpunan
hadits Arba’in karya Imam An-Nawawi)
b) Dalil Aqli :
Allah SWT Maha ‘Alimun= Tahu
bahwa manusia adalah makhluk yang dha’if= lemah. Sedangkan Allah SWT adalah
Tuhan yang Maha Rahman = Pengasih dan Maha Rahim = Penyayang.
Atas hal itulah Allah SWT berkehendak memberikan bimbingan kepada
manusia agar tetap menjadi makhluk paling mulia di sisi-Nya dengan
memberikan pedoman berupa kitab suci lengkap dengan uswah hasanah
(contoh tauladan) yang berupa seorang Nabi dan Rasul.
5. Nama-nama kitab Allah SWT. beserta
para Nabi dan Rasul yang menerimanya:
- Kitab Taurat
Ada yang
menyebutnya Thoret atau Thora. Diturunkan kepada Nabi Musa
AS (=Moses) abad ke 15 SM untuk Bani Israil dan berbahasa
Ibrani.
“Dan
(ingatlah) ketika kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) dan keterangan
yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.”
(QS. Al-Baqarah: 53)
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan
kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,” (QS.
Ali Imran : 3)
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk
dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara
orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh
orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka
diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi
terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi)
takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang
sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah,
maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (QS. Al Maidah : 44)
“Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di
kala mereka berkata: “Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia.”
Katakanlah: “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa
sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran
kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu
sembunyikan sebahagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu
dan bapak-bapak kamu tidak mengetahuinya ?” Katakanlah: “Allah-lah (yang
menurunkannya)”, kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quran kepada mereka),
biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya”(QS. Al An’am:91)
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera
Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah
memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan
cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab
Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Al Maidah : 46)
“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.”
(QS. Ali Imran : 48)
Kandungan kitab Taurat:
1.
Perintah mengesakan Allah SWT.
2.
Larangan membuat dan menyembah patung berhala.
3.
Larangan menyebut Nama Allah SWT. Dengan sia-sia.
4.
Perintah mensucikan hari Sabtu.
5.
Perintah menghormati ayah dan ibu.
6.
Larangan membunuh sesama manusia.
7.
Larangan berbuat zina.
8.
Larangan mencuri.
9.
Larangan menjadi saksi palsu.
10. Larangan mengambil istri orang lain.
- Kitab Zabur
Juga ada
yang menyebut Mazmur maupun Paska. Diturunkan kepada Nabi Dawud
AS (=David) pada abad ke 10 SM untuk Bani Israil dan
berbahasa Qibthi.
“Sesungguhnya
Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu
kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu
(pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’kub dan anak cucunya, Isa, Ayyub,
Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. An-Nisaa:
163)
“Jika mereka
mendustakan kamu,maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah
didustakan, mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur dan kitab yang
memberi penjelasan yang sempurna.(QS. Al-Baqarah: 184)
“Dan sungguh
telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Laut Mahfuz,
bahwasanya bumi dipusakai hamba-hambaKu yang saleh. (QS. Al anbiyaa: 105)
“Dan Tuhanmu
lebih mengetahui siapa yang yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya
telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas (yang lain), dan Kami berikan
Zabur kepada Daud.” (QS. Al Israa’: 55)
Kandungan kitab Zabur:
1.
Do’a
2.
Dzikir
3.
Nasihat
4.
hyHikmah
5.
Menyeru kepada ketauhidan
6.
Tidak berisi syari’at.
- Kitab Injil
Ada yang
menamakan Bibel maupun Alkitab. Diturunkan kepada Nabi Isa
AS= Yesus Kristus pada awal abad ke 1 M untuk Bani Israil dan
berbahasa Suryani.
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan
sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan
Taurat dan Injil,” (QS. Ali Imran : 3)
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil)
dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan
Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk
dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu
Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang
bertakwa.” (QS. Al Maidah : 46)
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang
bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih
sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah
dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil,
yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan
tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya;
tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak
menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin).
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Fath : 29)
“Dan Allah
akan mengajarkan kepadanya Al-Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil”. QS. Al-Imran:
48)
Kandungan kitab Injil:
1. Seruan tauhid kepada Allah SWT.
2. Ajaran hidup zuhud dan menjauhi
kerusakan terhadap dunia.
3. Merevisi sebagian hukum Taurat yang
sudah tidak sesuai.
4. Berita tentang akan datangnya Nabi
akhir zaman bernama Ahmad atau Muhammad.
- Al-Qur’an
“Kitab
(Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”.
(QS. Al-Baqarah: 2)
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab,
agar kamu memahaminya” (QS Yusuf: 2)
“Maha suci Allahyang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada
hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam”. (QS. Al
Furqaaan: 1)
“Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar
hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar
Al Quran dan mereka berkata: “Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang
gila.” Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi
seluruh umat.” (QS. Al Qalam :51-52)
“Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang
yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula
oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada
Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran.
Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya
yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya,
karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al
Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.”
(QS. Huud:17)
“Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah;
akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan
menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di
dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.” (QS. Yunus : 37)
“Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam
bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan
ayat-ayatnya?” Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah
orang) Arab? Katakanlah: “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi
orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada
sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah
(seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh.” (QS. Fushshilat : 44)
Nama Lain Al-Qur’an:
·
Al-Kitab (Buku)
·
Al-Furqan (Pembeda be nar salah)
·
Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)
·
Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)
·
Al-Hukm (Peraturan/hukum)
·
Al-Hikmah (Kebijaksanaan)
·
Asy-Syifa' (Obat/penyembuh)
·
Al-Huda (Petunjuk)
·
At-Tanzil (Yang diturunkan)
·
Ar-Rahmat (Karunia)
·
Ar-Ruh (Ruh)
·
Al-Bayan (Penerang)
·
Al-Kalam (Ucapan/firman)
·
Al-Busyra (Kabar gembira)
·
An-Nur (Cahaya)
·
Al-Basha'ir (Pedoman)
·
Al-Balagh (Penyampaian/kabar)
·
Al-Qaul (Perkataan/ucapan)
“AL-QUR’AN” adalah WAHYU-WAHYU ALLAH yang
diturunkan kepada NABI MUHAMMAD SAW, baik yang disampaikan dengan perantara
MALAIKAT JIBRIL, maupun yang diterima langsung melalui ISARAT.
Al-Qur’an
Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (=Ahmad) pada abad 7
M mulai 6 Agustus 610 M untuk pedoman seluruh manusia dan berbahasa Arab.
Artinya:
“Kami menceriterakan kepadamu kisah
yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya
kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum
mengetahui”. (QS. Yusuf:
3)
Dan Rasulullah pula bersabda seperti
apa yang di firmankan oleh Allah SWT.
Artinya: “atas engkau membaca al-Quran
adalah cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit.”(HR. Ibn Majah)
·
Menjadikan al-Quran sebagai sumber hukum dan pedoman dalam kehidupan
sehari-hari.
Dalam
kehidupan sehari-hari banyak problem kehidupan yang tidak dapat diatasi oleh
manusia.sepertinya:
- Berbagai macam jenis penyakit
timbul tanpa diketahui cara pengobatannya,
- terjadinya bencana yang tidak
disangka-sangka,
- terjadinya gejolak sosial,dsb.
Semuanya itu
merupakan dampak sikap sikap manusia yang meninggalkan al-Quran. Padahal
Rasulullah saw. Telah berpesan dalam sabdanya yang berbunyi:
Artinya: “kutinggalkan untukmu
dua perkara (pusaka), kalian tidak akan tersesat selama berpegang kepada
keduanya, yaitu (al-Quran) dan sunnnah rasulNya.”(al-Hakim)
7.
Keistimewaan Al Quran dibandingkan
dengan Kitab-kitab sebelumnya:
a. Tidak pernah mengalami perubahan.
b. Terpelihara kemurniannya hingga
akhir zaman.
c. Tak ada satupun makhluk yang dapat
menandingi kehebatan Al Quran.
d. Memuat petunjuk tentang segala segi
kehidupan manusia.
e. Mengoreksi segala kekeliruan
kitab-kitab sebelumnya akibat penyelewengan.
f. Telah tertulis sejak zaman
Rasulullah masih hidup.
g. Memiliki gaya bahasa yang sangat
tinggi.
h. Berlaku hingga hari kiamat dan bagi
seluruh umat manusia di seluruh dunia ini.
i. Selalu memuliakan akal pikiran
sertamnggunakannya sebagai dasar dalam memahami kandungannya.
j.
Memandang
hakekat manusia adalah sama.
k. Memadukan antara ilmu, iman dan
keyakinan.
l. Menjanjikan kebahagiaan dunia
akhirat bagi yang mengamalkannya.
m. Membacanya sebagai ibadah dan
berpahala, baik yang mahir maupun belum.
n. Sebagai mukjizat Nabi dan Rasul yang
terbesar.
o. Sebagai obat dan rahmat bagi yang
beriman.
8.
Hikmah diturunkannya
Al-Qur’an secara berangsur-angsur adalah:
a. Bagi Nabi Muhammad SAW:
Ø Meringankan dalam menerima wahyu.
Ø Memudahkan dalam menjelaskan kandungan dan mencontohkan pelaksanaannya.
Ø Meneguhkan hati dalam menghadapi cobaan celaan dan penganiayaan orang-orang
kafir.
b. Bagi Ummat:
Ø Memudahkan dalam menghafalkan.
Ø Memudahkan dalam memahami.
Ø Mempersiapkan bangunan Al-Qur’an dengan landasan yang sempurna dalam
menghancurkan kepercayaan yang bathil dan tradisi yang merusak.
Ø Membangun umat menuju bentuk yang sempurna dengan menanamkan aqidah salamah,
ibadah shahihah dan akhlaqul karimah.
Ø Meneguhkan hati dan meringankan beban penderitaan dalam menegakkan dan
memperjuangkan Islam.
9.
Adapun diantara kaifiyat
atau cara-cara penyampaian wahyu tersebut adalah:
a. Malaikat Jibril memasukkan wahyu langsung ke dalam hati dan akal beliau.
Nabi tidak melihat melainkan hanya merasakan bahwa hatinya penuh wahyu.
b. Malaikat Jibril menampakkan diri sebagai seorang laki-laki, kemudian
menyampaikan firman Allah lalu Nabi menghafalnya dengan benar.
c. Malaikat Jibril menampakkan diri dalam ujud aslinya.
d. Malaikat Jibril datang dengan disertai suara seperti gemerincingnya
lonceng. Cara inilah yang terasa paling berat oleh Nabi Muhammad SAW.
10. Menurut Muhammad
Abduh, Al-Qur’an berisi
tentang:
a. Masalah ketauhidan.
b. Masalah janji dan ancaman.
c. Masalah Jalan menuju kebahagiaan.
d. Masalah peribadatan.
e. Masalah kisah sejarah.
11. Fadhilah (Keutamaan)
Al-Qur’an
Menurut Imam As-Suyuthi, ada beberapa fadhilah Al-Qur’an berdasar
hadits-hadits shahih, yakni:
a. Al-Qur’an akan datang sebagai pemberi syafa’at bai yang membacanya.
b. Surat-surat yang dibaca dan diamalkan akan menjadi pembela di hari qiyamat.
c. Menjadikan orang yang mempelajari dan mengajarkan sebagai manusia yang
paling baik.
d. Orang mukmin yang suka membaca Al-Qur’an bagaikan buah utrujah yang harum
dan manis.
e. Allah SWT. akan mengangkat martabat manusia karena Al-Qur’an.
f. Hanya boleh iri kepada orang yang faham dan mengamalkan Al-Qur’an.
g. Setiap huruf akan mendapat 1 kebaikan yang dilipat gandakan 10 kali.
12. Shuhuf-shuhuf yang diturunkan kepada
para Nabi dan Rasul.
Disamping menurunkan kitab suci,
Allah SWT. juga telah menurunkan petunjuk-Nya dalam bentuk lembaran-lembaran
yang disebut Shahifah atau Shuhuf.
Artinya:
“Sesungguhnya ini benar-benar
terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa”. (QS. Al-A’la: 18-19)
Shuhuf
adalah wahyu yang diturunkan dari Allah SWT. kepada para utusan-Nya
dalam bentuk lembaran (shahifah). Menurut sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dari Abu Dzar R.A., bahwa shuhuf
itu hanya bersisi tentang AMTSAL (perumpamaan).
13. Perbedaan antara kitab suci dan
suhuf
Ø Kitab suci : Adalah kumpulan firman allah yang di turunkan kepada
para nabi yang telah dikodifikasikan dalam satu kitab suci, sebagai pegangan
dan petunjuk bagi umatnya. Isinya lebih lengkap.
Ø Suhuf : Adalah lampiran
atau lembaran-lembaran firman allah tentang hukum.
Diantara para Rasul yang telah menerima shuhuf dari Allah SWT. adalah:
a.
Nabi Adam
AS.
: 10 shuhuf.
b.
Nabi Syits
AS.
: 50 shuhuf.
c.
Nabi Idris
AS.
: 30 shuhuf.
d.
Nabi Musa
AS.
: 10 shuhuf.
e.
Nabi Ibrahim
AS. : 10 shuhuf.
14. Isi pokok dari kitab-kitab Allah
Pada dasarnya kitab-kitab suci
memuat tentang beberapa hal, yakni:
Ø Hukum I’tiqodiyah; hukum tentang keyakinan,
seperti iman kepada Allah SWT.,Malaikat, Kitab, Rasul, Hari akhir dan Taqdir.
Ø Hukum Khuluqiyah; hukum tentang akhlaq, yakni
kewajiban para mukallaf untuk memperhias diri dengan perilaku utama (akhlaqul
karimah) dan menghindarkan diri dari perilaku tercela (akhlaqul madzmumah).
Ø Hukum ‘Amaliyah; hukum tentang amal perbuatan,
yakni segala perkataan, perbuatan dan tindakan manusia.
11. Fungsi kitab suci bagi kehidupan
sehari-hari:
1. Menenteramkan hati.
2. Mempertebal keyakinan.
3. Menambah ilmu pengetehuan.
4. Mengetahui riwayat (sejarah) umat
masa lampau.
5. Memperoleh kebahagiaan dunia dan
akhirat.
6. Menanamkan sikap toleransi terhadap
pemeluk agama lain.
12. Fungsi beriman kepada kitab-kitab
Allah SWT diantaranya, yaitu :
Mempertebal keimanan
kepada Allah SWT. Karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak dapat
dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah manusia
menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia,
baik yang tampak maupun yang gaib.
Memperkuat
keyakinan seseorang terhadap tugas Nabi Muhammad saw. Karena dengan meyakini
kitab-kitab Allah, maka akan percaya terhadap kebenaran Al-Qur’an dan ajaran
yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
Menambah
ilmu pengetahuan. Karena dalam kitab-kitab Allah, disamping berisi tentang
perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu
pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai
dengan perkembangan zaman.
Menanamkan
sikap toleransi terhadap pengikut agama lain. Karena dengan beriman kepada
kitab-kitab Allah, maka umat islam akan selalu menghormati dan menghargai orang
lain.hal ini sesuai apa yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadis.
Mengetahui
perhatian Allah terhadap para hambanya dengan menurunkan kitab kepada setiap
kaum sebagai petunjuk bagi mereka.
Mengetahui
hikmah Allah Ta’ala mengenai syariat-syariat-Nya, di mana Allah telah
menurunkan syariat untuk setiap kaum yang sesuai dengan kondisi mereka,
sebagaimana yang Allah firmankan.
Mensyukuri
nikmat Allah berupa diturunkanya kitab-kitab(sebagai pedoman dan petunjuk).
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Yang dimaksud dengan
kitab-kitab Allah adalah kitab-kitab dan shuhuf (lembaran-lembaran wahyu) yang
di dalamnya tertulis firman Allah Ta’ala yang diwahyukan kepada rasul-rasulNya.
Adapun beriman kepada
kitab-kitab Allah Ta’ala maksudnya adalah membenarkan dengan keyakinan yang
pasti bahwa Allah Ta’ala memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-rasulNya
yang berisi kalamullah (firman Allah) dengan kebenaran yang nyata dan cahaya
petunjuk yang jelas untuk disampaikan kepada hamba-hamba-Nya
Beriman kepada semua
kitab-kitab Allah merupakan salah satu rukun dari rukun–rukun iman yang enam.
Tidak sah keimanan seseorang kecuali dengan mengimaninya. Hal ini telah
dijelaskan oleh Allah Ta’ala dalam al-Qur’an dan oleh Rasullullah shallallahu
‘alaihi wasallam dalam as-Sunnah.
Allah Ta’ala berfirman,
artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab
yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian,
maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. 4:136)
Allah Ta’ala juga
berfirman, artinya, “Katakanlah (hai orang-orang mukmin), ‘Kami beriman kepada
Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada
Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’kub dan anak cucunya, dan apa yang telah diberikan
kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Rabbnya.
Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk
patuh kepadaNya’.” (QS. al-Baqarah: 136)
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda ketika ditanya oleh Malaikat Jibril tentang iman,
“(Iman) itu adalah engkau beriman kepada Allah, malaikatNya, kitab-kitabNya,
rasul-rasulNya dan Hari Akhir serta beriman kepada takdir yang baik maupun yang
buruk.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Di antara kitab-kitab Allah yang wajib kita imani secara khusus adalah kitab-kitab yang telah disebutkan oleh Allah Ta’ala dalam al-Qur’an dan oleh Rasullullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam as-Sunnah. Kitab-kitab tersebut adalah :
Di antara kitab-kitab Allah yang wajib kita imani secara khusus adalah kitab-kitab yang telah disebutkan oleh Allah Ta’ala dalam al-Qur’an dan oleh Rasullullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam as-Sunnah. Kitab-kitab tersebut adalah :
a.
Shuhuf Nabi Ibrahim dan
Nabi Musa ‘alaihimas salam.
Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji,” (QS. an-Najm: 36-37). Dan firman Allah Ta’ala, artinya, “Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam shuhuf-shuhuf terdahulu, (yaitu) shuhuf Ibrahim dan Musa.” (QS. al-A’la: 18-19).
Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji,” (QS. an-Najm: 36-37). Dan firman Allah Ta’ala, artinya, “Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam shuhuf-shuhuf terdahulu, (yaitu) shuhuf Ibrahim dan Musa.” (QS. al-A’la: 18-19).
b.
Taurat, yaitu kitab
Allah yang diturunkan kepada Nabi Musa ‘alaihis salam .
Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) sesudah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi pelita bagi manusia dan petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat.” (QS. al-Qashash: 43).
Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) sesudah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi pelita bagi manusia dan petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat.” (QS. al-Qashash: 43).
c.
Zabur, yaitu kitab Allah
yang diturunkan kepada Nabi Daud ‘alaihis salam.
Allah Ta’ala berfirman, “… dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. an-Nisa’: 163).
Allah Ta’ala berfirman, “… dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. an-Nisa’: 163).
d.
Injil, yaitu kitab Allah
yang diturunkan kepada Nabi Isa ‘alaihis salam.
Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu : Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil yang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS. 5:46).
Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu : Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil yang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS. 5:46).
e.
Al-Qur’an, yaitu kitab
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai
kitab yang membenarkan dan menjadi saksi bagi kitab-kitab sebelumnya. Al-Qur’an
adalah kitab Allah yang paling akhir diturunkan, paling mulia dan paling
sempurna serta penghapus masa berlakunya kitab-kitab yang sebelumnya. Al-Qur’an
juga terjaga dari pengubahan dan pemalsuan, tidak sebagaimana yang terjadi pada
kitab-kitab sebelumnya. Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Dan Kami telah
turunkan kepadamu al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang
sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa
yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu…” (QS. 5:48). Allah Ta’ala berfirman, artinya:
“Hai ahli kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS. al-Maidah: 15-16)
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar benar memeliharanya.” (QS. al-Hijr: 9)
Berdasarkan keimanan terhadap kitab-kitab Allah, manusia terbagi menjadi tiga kelompok :
“Hai ahli kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS. al-Maidah: 15-16)
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar benar memeliharanya.” (QS. al-Hijr: 9)
Berdasarkan keimanan terhadap kitab-kitab Allah, manusia terbagi menjadi tiga kelompok :
o
Kelompok pertama:
orang yang mendustakan kitab-kitab Allah secara
keseluruhan. Mereka adalah orang orang atheis dan musuh para rasul dari
kalangan orang kafir, musyrik dan para ahli filsafat.
o
Kelompok kedua:
orang yang beriman yang mengimani semua utusan Allah dan
kitab-kitabNya yang telah diturunkan kepada mereka. Allah berfirman, artinya,
“Rasul telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan), ‘Kami tidak membeda-bedakan antara seserangpun (dengan yang lain)
dari rasul-rasulNya’…” (QS. al-Baqarah: 285).
o
Kelompok ketiga:
orang yang mengimani sebagian kitab Allah dan mengingkari
sebagian yang lain. Mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nashrani dan
orang-orang yang mengikuti jalan keduanya. Allah Ta’ala berfirman tentang
mereka, artinya, “Dan apabila dikatakan kepada mereka, ‘Berimanlah kepada
al-Qur’an yang diturunkan Allah’. Mereka berkata, ‘Kami hanya beriman kepada
apa yang diturunkan kepada kami’. Dan mereka kafir kepada al-Qur’an yang
diturunkan sesudahnya, sedang al-Qur’an itu (Kitab) yang hak; yang membenarkan
apa yang ada pada mereka…” (QS. 2:91)
2. SARAN
Penulis menyadari makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna. Akan tetapi bukan berarti makalah ini tidak berguna. Besar
harapan yang terpendam dalam hati semoga makalah ini dapat memberikan bantuan pada suatu saat terhadap makalah lain dengan tema yang sama. Dan dapat menjadi referensi bagi pembaca serta menambah
ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar