SELAMAT DATANG DI BLOG IKA FEBIANA SEMOGA BERMANFAAT GUYS...

Minggu, 19 Oktober 2014

makalah iman kepada kitab allah




MAKALAH
BERIMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT.









DISUSUN OLEH :
IKA FEBIANA
XI APK 1









BAB I
PENDAHULUAN

1.1     LATAR BELAKANG

Beragama adalah suatu bentuk keyakinan manusia terhadap berbagai hal yangdiajarkan oleh agama yang dianutnya. Beragama berarti meyakini secara bulat terhadap pokok-pokok ajaran dan keyakinan sebuah agama, oleh karena itu tidak ada manusiayang mengaku beragama tanpa ia meyakini apa-apa yang ditetapkan oleh agamatersebut.
Dalam agama islam terdapat pilar-pilar keimanan yang dikenal dengan rukuniman, terdiri dari enam pilar, keenam pilar tersebut adalah keyakinan islam terhadaphal-hal ghaib yang hanya dapat diyakini secara trasendental, sebuah kepercayaanterhadap hal-hal yang diluar daya nalar manusia. Rukun iman (pilar keyakinan) initerdiri dari : 1. Iman kepada Allah, 2. Iman kepada Malaikat, 3. Iman kepada kitab, 4.Iman kepada rasul, 5. Iman kepada hari akhir, 6. Iman kepada qada dan qadar.
Enam pilar keimanan umat islam tersebut merupakan sesuatu yang wajib dimilikioleh setiap muslim. Tanpa mempercayai salah satunya maka gugurlah keimanannya,sehingga mengimani ke enam rukun iman tersebut merupakan suatu kewajiban yangtidak dapat ditawa-tawar lagi.
Dan dalam pengambilan judul makalah ini, kami bermaksud mengingatkan kepada pembaca agar menghargai dan memelihara kitab yang telah diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi-nabi sebelumnya. Sehingga pembaca dapat lebih mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari.

2.1 TUJUAN

          Ada pun tujuan dalam pembuatan makalah ini yakni, :
  • Memberikan wawasan kepada pembaca.
  • Mengingatkan pula kepada umat muslim agar lebih menjaga kitab-kitab Allah
  • Dan diutamakan untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam. 


















BAB II
PEMBAHASAN

A.        PENGERTIAN IMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT.

1.    Pengertian kitab-kitab Allah SWT,
Rukun iman yang ketiga adalah iman kepada kitab Allah SWT. Arti kata kitab adalah tulisan atau yang ditulis, berasal dari kata “kataba” yang berarti menulis. Dalam bahasa Indonesia kitab diartikan buku. Adapun yang dimaksud kitab di sini adalah kitab suci.

Ada dua jenis kitab suci:
a)    Kitab suci samawi, yakni kitab suci yang bersumber dari wahyu Allah SWT. dan biasa disebut Kitabullah (Kitab Allah SWT.). Ada yang berwujud Kitab dan ada yang berwujud Shahifah atau Shuhuf.
b)    Kitab suci ardhi, yakni kitab suci yang tidak bersumber dari wahyu Allah SWT. melainkan bersumber dari hasil perenungan dan budi daya akal manusia sendiri.

Adapun pengertian Kitabullah adalah kalam atau firman Allah SWT.  yang diwahyukan melalui malaikat Jibril kepada Nabi dan Rasul-Nya yang mengandung perintah dan larangan sebagai pedoman hidup bagi ummat manusia dan jumlah kitabullah ada 144 kitab,dan yang wajib diimani ada 4.

2.    Kitab-kitab yang wajib diimani
Kitab-kitab yang wajib diimani ada empat(4) yaitu :
a.    Kitab Zabur , diturunkan pada Nabi Daud.
b.    Kitab Taurat , diturunkan kepada Nabi Musa.
c.    Kitab Injil ,diturunkan kepada Nabi Isa.
d.    Kitab Al-Qur’an ,diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

3.    Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah,
Yang dimaksud dengan iman kepada kitab-kitab Allah SWT. yaitu meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada paraNabi dan Rasul yang berisi wahyu Allah SWT. berupa perintah dan larangan untuk disampaiakan kepada umat manusia agar diunakan sebagai pedoman hidup di dunia.

4.    Dalil naqli dan aqli terkait dengan iman  kepada kitab-kitab Allah SWT.
a)    Dalil Naqli  :

Artinya:
“Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat”. (QS. Al-Baqarah:4).

Artinya:
Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, (HR. Muslim). (dikutip dari himpunan hadits Arba’in karya Imam An-Nawawi)

b)    Dalil Aqli    :

Allah SWT Maha ‘Alimun= Tahu bahwa manusia adalah makhluk yang dha’if= lemah. Sedangkan Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Rahman = Pengasih dan Maha Rahim = Penyayang. Atas hal itulah Allah SWT berkehendak memberikan bimbingan kepada manusia agar tetap menjadi makhluk paling mulia di sisi-Nya dengan memberikan pedoman berupa kitab suci lengkap dengan uswah hasanah (contoh tauladan) yang berupa seorang Nabi dan Rasul.

5.    Nama-nama kitab Allah SWT. beserta para Nabi dan Rasul yang menerimanya:

  • Kitab Taurat
Ada yang menyebutnya Thoret atau Thora. Diturunkan kepada  Nabi Musa AS (=Moses) abad ke 15 SM untuk Bani Israil dan berbahasa Ibrani.
            “Dan (ingatlah) ketika kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 53)
            “Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,” (QS. Ali Imran : 3)
            “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (QS. Al Maidah : 44)
            “Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: “Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia.” Katakanlah: “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahuinya ?” Katakanlah: “Allah-lah (yang menurunkannya)”, kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quran kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya”(QS. Al An’am:91)
            “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Maidah : 46)
            “Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.” (QS. Ali Imran : 48)

Kandungan kitab Taurat:
1.    Perintah mengesakan Allah SWT.
2.    Larangan membuat dan menyembah patung berhala.
3.    Larangan menyebut Nama Allah SWT. Dengan sia-sia.
4.    Perintah mensucikan hari Sabtu.
5.    Perintah menghormati ayah dan ibu.
6.    Larangan membunuh sesama manusia.
7.    Larangan berbuat zina.
8.    Larangan mencuri.
9.    Larangan menjadi saksi palsu.
10. Larangan mengambil istri orang lain.

  • Kitab Zabur
Juga ada yang menyebut Mazmur maupun Paska. Diturunkan kepada  Nabi Dawud AS (=David) pada abad ke 10 SM untuk Bani Israil dan berbahasa Qibthi.
“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’kub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. An-Nisaa: 163)
“Jika mereka mendustakan kamu,maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan, mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna.(QS. Al-Baqarah: 184)
“Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Laut Mahfuz, bahwasanya bumi dipusakai hamba-hambaKu yang saleh. (QS. Al anbiyaa: 105)
“Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. Al Israa’: 55)

Kandungan kitab Zabur:
1.    Do’a
2.    Dzikir
3.    Nasihat
4.    hyHikmah
5.    Menyeru kepada ketauhidan
6.    Tidak berisi syari’at.

  • Kitab Injil
Ada yang menamakan Bibel maupun Alkitab. Diturunkan kepada  Nabi Isa AS= Yesus Kristus pada awal abad ke 1 M untuk Bani Israil dan berbahasa Suryani.   
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,” (QS. Ali Imran : 3)
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Maidah : 46)    
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Fath : 29)
“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al-Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil”. QS. Al-Imran: 48)

Kandungan kitab Injil:
1.    Seruan tauhid kepada Allah SWT.
2.    Ajaran hidup zuhud dan menjauhi kerusakan terhadap dunia.
3.    Merevisi sebagian hukum Taurat yang sudah tidak sesuai.
4.    Berita tentang akan datangnya Nabi akhir zaman bernama Ahmad atau Muhammad.

  • Al-Qur’an 

Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”. (QS. Al-Baqarah: 2)
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya” (QS Yusuf: 2)
“Maha suci Allahyang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam”. (QS. Al Furqaaan: 1)
“Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata: “Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila.” Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.” (QS. Al Qalam :51-52)
“Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.” (QS. Huud:17)
“Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.” (QS. Yunus : 37)
“Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh.” (QS. Fushshilat : 44)

Nama Lain Al-Qur’an: 


·         Al-Kitab (Buku)
·         Al-Furqan (Pembeda be nar salah)
·         Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)
·         Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)
·         Al-Hukm (Peraturan/hukum)
·         Al-Hikmah (Kebijaksanaan)
·         Asy-Syifa' (Obat/penyembuh)
·         Al-Huda (Petunjuk)
·         At-Tanzil (Yang diturunkan)
·         Ar-Rahmat (Karunia)
·         Ar-Ruh (Ruh)
·         Al-Bayan (Penerang)
·         Al-Kalam (Ucapan/firman)
·         Al-Busyra (Kabar gembira)
·         An-Nur (Cahaya)
·         Al-Basha'ir (Pedoman)
·         Al-Balagh (Penyampaian/kabar)
·         Al-Qaul (Perkataan/ucapan)


      
“AL-QUR’AN” adalah WAHYU-WAHYU ALLAH yang diturunkan kepada NABI MUHAMMAD SAW, baik yang disampaikan dengan perantara MALAIKAT JIBRIL, maupun yang diterima langsung melalui ISARAT.
Al-Qur’an Diturunkan kepada  Nabi Muhammad SAW (=Ahmad) pada abad 7 M mulai 6 Agustus 610 M untuk pedoman seluruh manusia dan berbahasa Arab.
Artinya:
“Kami menceriterakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui”. (QS. Yusuf: 3)

Dan Rasulullah pula bersabda seperti apa yang di firmankan oleh Allah SWT.
Artinya: “atas engkau membaca al-Quran adalah cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit.”(HR. Ibn Majah)

·       Menjadikan al-Quran sebagai sumber hukum dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak problem kehidupan yang tidak dapat diatasi oleh manusia.sepertinya:
- Berbagai macam jenis penyakit timbul tanpa diketahui cara pengobatannya,
- terjadinya bencana yang tidak disangka-sangka,
- terjadinya gejolak sosial,dsb.
Semuanya itu merupakan dampak sikap sikap manusia yang meninggalkan al-Quran. Padahal Rasulullah saw. Telah berpesan dalam sabdanya yang berbunyi:
Artinya: “kutinggalkan untukmu dua perkara (pusaka), kalian tidak akan tersesat selama berpegang kepada keduanya, yaitu (al-Quran) dan sunnnah rasulNya.”(al-Hakim)

7.    Keistimewaan Al Quran dibandingkan dengan Kitab-kitab sebelumnya:
a.      Tidak pernah mengalami perubahan.
b.      Terpelihara kemurniannya hingga akhir zaman.
c.      Tak ada satupun makhluk yang dapat menandingi kehebatan Al Quran.
d.      Memuat petunjuk tentang segala segi kehidupan manusia.
e.      Mengoreksi segala kekeliruan kitab-kitab sebelumnya akibat penyelewengan.
f.       Telah tertulis sejak zaman Rasulullah masih hidup.
g.      Memiliki gaya bahasa yang sangat tinggi.
h.     Berlaku hingga hari kiamat dan bagi seluruh umat manusia di seluruh dunia ini.
i.       Selalu memuliakan akal pikiran sertamnggunakannya sebagai dasar dalam memahami kandungannya.
j.        Memandang hakekat manusia adalah sama.
k.      Memadukan antara ilmu, iman dan keyakinan.
l.       Menjanjikan kebahagiaan dunia akhirat bagi yang mengamalkannya.
m.    Membacanya sebagai ibadah dan berpahala, baik yang mahir maupun belum.
n.     Sebagai mukjizat Nabi dan Rasul yang terbesar.
o.      Sebagai obat dan rahmat bagi yang beriman.

8.    Hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur adalah:
a.      Bagi Nabi Muhammad SAW:
Ø  Meringankan dalam menerima wahyu.
Ø  Memudahkan dalam menjelaskan kandungan dan mencontohkan pelaksanaannya.
Ø  Meneguhkan hati dalam menghadapi cobaan celaan dan penganiayaan orang-orang kafir.
b.      Bagi Ummat:
Ø  Memudahkan dalam menghafalkan.
Ø  Memudahkan dalam memahami.
Ø  Mempersiapkan bangunan Al-Qur’an dengan landasan yang sempurna dalam menghancurkan kepercayaan yang bathil dan tradisi yang merusak.
Ø  Membangun umat menuju bentuk yang sempurna dengan menanamkan aqidah salamah, ibadah shahihah dan akhlaqul karimah.
Ø  Meneguhkan hati dan meringankan beban penderitaan dalam menegakkan dan memperjuangkan Islam.

9.    Adapun diantara kaifiyat atau cara-cara penyampaian wahyu tersebut adalah:
a.    Malaikat Jibril memasukkan wahyu langsung ke dalam hati dan akal beliau. Nabi tidak melihat melainkan hanya merasakan bahwa hatinya penuh wahyu.
b.    Malaikat Jibril menampakkan diri sebagai seorang laki-laki, kemudian menyampaikan firman Allah lalu Nabi menghafalnya dengan benar.
c.    Malaikat Jibril menampakkan diri dalam ujud aslinya.
d.    Malaikat Jibril datang dengan disertai suara seperti gemerincingnya lonceng. Cara inilah yang terasa paling berat oleh Nabi Muhammad SAW.

10. Menurut Muhammad Abduh, Al-Qur’an berisi tentang:
a.    Masalah ketauhidan.
b.    Masalah janji dan ancaman.
c.    Masalah Jalan menuju kebahagiaan.
d.    Masalah peribadatan.
e.    Masalah kisah sejarah.

11. Fadhilah (Keutamaan) Al-Qur’an
Menurut Imam As-Suyuthi, ada beberapa fadhilah Al-Qur’an berdasar hadits-hadits shahih, yakni:
a.    Al-Qur’an akan datang sebagai pemberi syafa’at bai yang membacanya.
b.    Surat-surat yang dibaca dan diamalkan akan menjadi pembela di hari qiyamat.
c.    Menjadikan orang yang mempelajari dan mengajarkan sebagai manusia yang paling baik.
d.    Orang mukmin yang suka membaca Al-Qur’an bagaikan buah utrujah yang harum dan manis.
e.    Allah SWT. akan mengangkat martabat manusia karena Al-Qur’an.
f.     Hanya boleh iri kepada orang yang faham dan mengamalkan Al-Qur’an.
g.    Setiap huruf akan mendapat 1 kebaikan yang dilipat gandakan 10 kali.

12. Shuhuf-shuhuf yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul.
Disamping menurunkan kitab suci, Allah SWT. juga telah menurunkan petunjuk-Nya dalam bentuk lembaran-lembaran yang disebut Shahifah atau Shuhuf.
Artinya:
“Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa”.   (QS. Al-A’la: 18-19)

      Shuhuf adalah wahyu yang diturunkan dari Allah SWT. kepada para utusan-Nya dalam bentuk lembaran (shahifah). Menurut sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dari Abu Dzar R.A., bahwa shuhuf itu hanya bersisi tentang AMTSAL (perumpamaan).

13. Perbedaan antara kitab suci dan suhuf
Ø  Kitab suci : Adalah kumpulan firman allah yang di turunkan kepada para nabi yang telah dikodifikasikan dalam satu kitab suci, sebagai pegangan dan petunjuk bagi umatnya. Isinya lebih lengkap.
Ø  Suhuf      : Adalah lampiran atau lembaran-lembaran firman allah tentang hukum.

          Diantara para Rasul yang telah menerima shuhuf dari Allah SWT. adalah:
a.            Nabi Adam AS.      :           10 shuhuf.
b.            Nabi Syits AS.        :           50 shuhuf.
c.             Nabi Idris AS.         :           30 shuhuf.
d.            Nabi Musa AS.       :           10 shuhuf.
e.            Nabi Ibrahim AS.    :           10 shuhuf.

14. Isi pokok dari kitab-kitab Allah
Pada dasarnya kitab-kitab suci memuat tentang beberapa hal, yakni:
Ø  Hukum I’tiqodiyah; hukum tentang keyakinan, seperti iman kepada Allah SWT.,Malaikat, Kitab, Rasul, Hari akhir dan Taqdir.
Ø  Hukum Khuluqiyah; hukum tentang akhlaq, yakni kewajiban para mukallaf untuk memperhias diri dengan perilaku utama (akhlaqul karimah) dan menghindarkan diri dari perilaku tercela (akhlaqul madzmumah).
Ø  Hukum ‘Amaliyah; hukum tentang amal perbuatan, yakni segala perkataan, perbuatan dan tindakan manusia.

11. Fungsi kitab suci bagi kehidupan sehari-hari:
1.    Menenteramkan hati.
2.    Mempertebal keyakinan.
3.    Menambah ilmu pengetehuan.
4.    Mengetahui riwayat (sejarah) umat masa lampau.
5.    Memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
6.    Menanamkan sikap toleransi terhadap pemeluk agama lain.

12. Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT diantaranya, yaitu :
*      Mempertebal keimanan kepada Allah SWT. Karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah manusia menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang tampak maupun yang gaib.
*      Memperkuat keyakinan seseorang terhadap tugas Nabi Muhammad saw. Karena dengan meyakini kitab-kitab Allah, maka akan percaya terhadap kebenaran Al-Qur’an dan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
*      Menambah ilmu pengetahuan. Karena dalam kitab-kitab Allah, disamping berisi tentang perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai dengan perkembangan zaman.
*      Menanamkan sikap toleransi terhadap pengikut agama lain. Karena dengan beriman kepada kitab-kitab Allah, maka umat islam akan selalu menghormati dan menghargai orang lain.hal ini sesuai apa yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadis.
*      Mengetahui perhatian Allah terhadap para hambanya dengan menurunkan kitab kepada setiap kaum sebagai petunjuk bagi mereka.
*      Mengetahui hikmah Allah Ta’ala mengenai syariat-syariat-Nya, di mana Allah telah menurunkan syariat untuk setiap kaum yang sesuai dengan kondisi mereka, sebagaimana yang Allah firmankan.
*      Mensyukuri nikmat Allah berupa diturunkanya kitab-kitab(sebagai pedoman dan petunjuk).











































BAB IV
PENUTUP

1.     KESIMPULAN
Yang dimaksud dengan kitab-kitab Allah adalah kitab-kitab dan shuhuf (lembaran-lembaran wahyu) yang di dalamnya tertulis firman Allah Ta’ala yang diwahyukan kepada rasul-rasulNya.
Adapun beriman kepada kitab-kitab Allah Ta’ala maksudnya adalah membenarkan dengan keyakinan yang pasti bahwa Allah Ta’ala memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-rasulNya yang berisi kalamullah (firman Allah) dengan kebenaran yang nyata dan cahaya petunjuk yang jelas untuk disampaikan kepada hamba-hamba-Nya
Beriman kepada semua kitab-kitab Allah merupakan salah satu rukun dari rukun–rukun iman yang enam. Tidak sah keimanan seseorang kecuali dengan mengimaninya. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah Ta’ala dalam al-Qur’an dan oleh Rasullullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam as-Sunnah.
Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. 4:136)
Allah Ta’ala juga berfirman, artinya, “Katakanlah (hai orang-orang mukmin), ‘Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’kub dan anak cucunya, dan apa yang telah diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Rabbnya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepadaNya’.” (QS. al-Baqarah: 136)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ketika ditanya oleh Malaikat Jibril tentang iman, “(Iman) itu adalah engkau beriman kepada Allah, malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya dan Hari Akhir serta beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Di antara kitab-kitab Allah yang wajib kita imani secara khusus adalah kitab-kitab yang telah disebutkan oleh Allah Ta’ala dalam al-Qur’an dan oleh Rasullullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam as-Sunnah. Kitab-kitab tersebut adalah :
a.    Shuhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa ‘alaihimas salam.      
Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji,” (QS. an-Najm: 36-37). Dan firman Allah Ta’ala, artinya, “Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam shuhuf-shuhuf terdahulu, (yaitu) shuhuf Ibrahim dan Musa.” (QS. al-A’la: 18-19).
b.    Taurat, yaitu kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Musa ‘alaihis salam .
Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) sesudah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi pelita bagi manusia dan petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat.” (QS. al-Qashash: 43).
c.    Zabur, yaitu kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Daud ‘alaihis salam.
Allah Ta’ala berfirman, “… dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. an-Nisa’: 163).
d.    Injil, yaitu kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Isa ‘alaihis salam.
Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu : Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil yang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS. 5:46).
e.    Al-Qur’an, yaitu kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai kitab yang membenarkan dan menjadi saksi bagi kitab-kitab sebelumnya. Al-Qur’an adalah kitab Allah yang paling akhir diturunkan, paling mulia dan paling sempurna serta penghapus masa berlakunya kitab-kitab yang sebelumnya. Al-Qur’an juga terjaga dari pengubahan dan pemalsuan, tidak sebagaimana yang terjadi pada kitab-kitab sebelumnya. Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu…” (QS. 5:48). Allah Ta’ala berfirman, artinya:
“Hai ahli kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS. al-Maidah: 15-16)
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar benar memeliharanya.” (QS. al-Hijr: 9)
 
Berdasarkan keimanan terhadap kitab-kitab Allah, manusia terbagi menjadi tiga kelompok :
  
o   Kelompok pertama: orang yang mendustakan kitab-kitab Allah secara keseluruhan. Mereka adalah orang orang atheis dan musuh para rasul dari kalangan orang kafir, musyrik dan para ahli filsafat.
o   Kelompok kedua: orang yang beriman yang mengimani semua utusan Allah dan kitab-kitabNya yang telah diturunkan kepada mereka. Allah berfirman, artinya, “Rasul telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), ‘Kami tidak membeda-bedakan antara seserangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasulNya’…” (QS. al-Baqarah: 285).
o   Kelompok ketiga: orang yang mengimani sebagian kitab Allah dan mengingkari sebagian yang lain. Mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nashrani dan orang-orang yang mengikuti jalan keduanya. Allah Ta’ala berfirman tentang mereka, artinya, “Dan apabila dikatakan kepada mereka, ‘Berimanlah kepada al-Qur’an yang diturunkan Allah’. Mereka berkata, ‘Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami’. Dan mereka kafir kepada al-Qur’an yang diturunkan sesudahnya, sedang al-Qur’an itu (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka…” (QS. 2:91)

2.     SARAN
Penulis menyadari makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna. Akan tetapi bukan berarti makalah ini tidak berguna. Besar harapan yang terpendam dalam hati semoga makalah ini dapat memberikan bantuan pada suatu saat terhadap makalah lain dengan tema yang sama. Dan dapat menjadi referensi bagi pembaca serta menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.